Welcome To My Blog

Powered By Blogger

Pages

Senin, 11 November 2013

Remediasi Lahan Tercemar dan Cara Penanggulangannya

PENGELOLAAN TANAH DAN AIR

Oleh :
Waskito / 120301011
Agroekoteknologi 2
Universitas Sumatera Utara


REMEDIASI LAHAN TERCEMAR DAN CARA PENANGGULANGANNYA


            Pencemaran merupakan masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketinggkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. Lahan yang tercemar merupakan lahan yang keadaan lingkungan tanah alaminya telah mengalami perubahan atau penambahan senyawa kimia yang dibuat oleh manusia, sehingga keadaan lingkungan tanahnya sudah tidak alami lagi, melainkan telah tercemar oleh bahan-bahan kimia maupun logam logam yang berbahaya. Sehingga remediasi lahan tercemar merupakan proses perbaikan lahan yang keadaan lingkungan tanahnya sudah tidah alami atau tercemar menjadi suatu keadaan lingkungan tanah yang baik yang mampu menjadikan tanah sesuai dengan kondisi pertumbuhan bagi tanaman.
            Tanah merupakan bagian penting yang menunjang kebutuhan makhluk hidup. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Tanah merupakan media pertumbuhan dan perkembangan bagi berbagai makhluk hidup. Jika suatu zat berbahaya masuk kedalam tanah, maka zat tersebut akam terserap kedalam tanah. Hal ini tentu akan berdampak langsung bagi manusia dan makhluk hidup lainnya jika tersentuh.
            Banyak hal yang dapat menyebabkan tercemarnya suatu tanah atau lahan. Fuad Amzani dalam makalahnya yang berjudul “Pencemaran Tanah Dan Cara Penanggulangannya” pada tahun 2012 mengatakan bahwa ada beberapa komponen yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap tanah, yaitu, 1. Limbah domestik, terdiri atas limbah cair dan limbah padat, 2. Limbah industri, 3. Limbah Pertanian.
            Limbah domestik pada umumnya berasal dari bahan bahan kebutuhan rumah tangga, seperti plastik, kaleng, air detrgen, tinja dan sebagainya. Limbah ini merupakan limbah sampah yang sulit untuk diuraikan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman untuk tumbuh dengan baik. 
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian dalam artikelnya yang berjudul “Strategi Penanggulangan Pencemaran Lahan Pertanian Dan Kerusakan Lingkungan” pada tahun 2008 mengatakan bahwa Pembangunan kawasan industri pada areal pertanian subur, produktif, dan po-tensial selain mengurangi luas lahan per-tanian, juga sering kali menimbulkan per-masalahan lingkungan bagi masyarakat sekitarnya, yaitu pencemaran bahan ber-bahaya dan beracun (B3) melalui limbah-nya. Limbah industri yang dibuang ke badan air atau sungai dan lingkungan sekitarnya dapat mencemari tanah, air, dan tanaman apabila digunakan sebagai sum-ber air pengairan. Pada umumnya tanaman tidak mengalami gangguan fisiologis, namun kualitas hasil/produk pertanian tercemari berbahaya bagi konsumen.
Fuad Ammzani (2012) mengatakan bahwa Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk ureadan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna didalam tanah.
Selain itu, komponen lain yang penyebab terjadinya pencemaran tanah yaitu adanya logam berat dan minyak yang dapat membahayakan pertumbuhan tanah. Onrizal (2005) dalam artikelnya yang berjudul “Restorasi Lahan Tercemar Logam Berat” mmengatakan bahwa secara umum logam berat merupakan unsur yang berbahaya dipermukaan bumi, sehingga kontaminasi logam berat dilingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini.
Ni’matuzahroh dkk ( 2009 ) dalam penelitiannya yang berjudul Bioremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Menggunakan Konsorsium Mikroba mengatakan bahwa Minyak merupakan salah satu sumber contaminan utama di permukaan tanah Pencemaran minyak di tanah telah menimbulkan masalah yang berarti bagi lingkungan. Bioremediasi tanah tercemar minyak menggunakan konsorsium mikroba diusulkan menjadi metoda alternatif dalam penanganan limbah minyak.
Limbah yang telah mencemari lingkungan akan membawa dampak yang merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian secara langsung, apabila pecemaran tersebut secara langsung dan cepat dapat dirasakan akibatnya oleh manusia. Kerugian secara tidak langsung, apabila pencemaran tersebut mengakibatkan lingkungan menjadi rusak sehingga daya dukung lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi menurun.
            Fuad amzani (2012) mengatakan bahwa ada dua dampak dari tercemarnya tanah, yaitu :
1.      Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal.

2.      Dampak Terhadap Lingkungan atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanamandi mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.

            Fuad amzani (2012) membagi cara penanggulangan lahan yang tercemar kedalam dua  cara utama, yaitu :
1.      Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yangtercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu didaerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2.      Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).        


KESIMPULAN

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, limbah rumah tangga, adanya logam logam berat, dan minyak. Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Pencemaran terhadap tanah atau lahan ini dapat berdampak pada terganggunya kesehatan, rusaknya lingkungan serta ekosistem yang ada.

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).


0 komentar:

Posting Komentar