Welcome To My Blog

Powered By Blogger

Pages

Selasa, 12 November 2013

POTENSI SUMBER DAYA LAUT BAGI PENGUATAN PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL DALAM KERANGKA WAWASAN NASIONAL/NUSANTARA






DI SUSUN OLEH 

WASKITO / 120301011



BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Sejarah telah mencatat bahwa jatuh dan bangunnya peradaban bangsa yang tinggal di kepulauan nusantara sangat dipengaruhi oleh penguasaan lautan. Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit berhasil menguasai dan memakmurkan kerajaannya melalui kekuatan armada lautnya. Bahkan serikat dagang Belanda (VOC) mampu menjajah nusantara selama 3,5 abad dengan kemampuannya menguasai lautan. Tidak dapat dipungkiri bahwa laut merupakan suatu aset untuk kedaulatan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
 Wilayah laut Indonesia mencakup 12 mil laut ke arah luar garis pantai, selain itu Indonesia memiliki wilayah yuridiksi nasional yang meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil dan landas kontinen sampai sejauh 350 mil dari garis pantai. Dengan ditetapkannya konvensi PBB tentang hukum laut Internasional 1982, wilayah laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 7.9 juta km2 terdiri dari 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1 juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain luas laut Indonesia adalah tiga kali luas daratannya.
Laut merupakan fenomena alam yang tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri dari komponen-komponen sumberdaya hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi.
Setiap sumberdaya laut tersusun dalam suatu ekosistem dengan karakteristik tertentu. Interaksi antar ekosistem ini membentuk suatu keseimbangan lingkungan laut. Ekosistem laut beraksi relatif lebih sensitif dan selalu berupaya mencari keseimbangan baru terhadap adanya perubahan. Hal ini berarti bahwa adanya perubahan pada suatu ekosistem di laut dapat berdampak pada kawasan yang luas atau bahkan hingga tingkat global.
Indonesia sebagai Negara yang mengelola laut dan perairan laut nusantara yang menghubungkan antar laut secara global, perlu secara serius bukan hanya memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di wilayah laut Indonesia, namun juga mempunyai kepentingan untuk memantau kualitas ekonomi laut secara global. Walaupun masih dikelola secara sektoral, laut (termasuk pantai) Indonesia telah dimanfaatkan untuk perikanan, rekreasi, pembuangan limbah, sumber energi, sumber air, batubara, minyak, bahan bangunan, kehutanan, peternakan/tambak,  pemukiman and industri. Dengan memiliki potensi sumber daya laut Indonesia yang tinggi , maka tidak mustahil pemerintah Indonesia dapat mewujudkan tujuan nasional Republik Indonesia , sebagaimana yang telah tercantum di UUD 1945 pada alinea IV , yakni “ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.”
Di samping memiliki potensi yang tinggi, laut juga dinyatakan sebagai salah satu contoh daripada wilayah, khususnya wilayah Indonesia, dan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diakuinya konsep ini oleh dunia Internasional seperti yang tercantum pada UNCLOS 1982, memberikan tanggung jawab besar bagi bangsa Indonesia, salah satunya ialah, secara Internasional perairan Indonesia merupakan perairan vital yang dapat berpengaruh pada perdagangan, kepentingan pertahanan maupun keseimbangan ekosistem laut global. Oleh sebab itu dibutuhkannya kesadaran masyarakat Indonesia tentang sikap Wawasan Nusantara/ Bela Negara. Ditetapkannya Wawasan Nusantara sebagai konsepsi kesatuan wilayah, bangsa dan negara memandang Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi tanah (daratan) dan air (lautan) secara tidak terpisahkan.
Dengan demikian usaha atau perjalanan bangsa Indonesia dalam menentukan identitasnya telah dicapai. Hakekat kesatuan daratan dan lautan, ini sebenarnya telah lama ada dalam kesadaran bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dalam kata “tanah air”, suatu istilah atau ungkapan yang tidak ada pada bangsa lain.
Perjuangan Bangsa Indonesia berkaitan dengan wilayah negara khususnya wilayah perairan telah dimulai pada tahun 1957 dan diundangkan pada tahun 1960 (Undang-undang No. 4/Prp tahun 1960), Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografi dan Garis Pangkal. Oleh karena itu, pengelolaan perbatasan harus mengacu kepada Wawasan Nusantara, yaitu konsep persatuan dan kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika, kebangsaan, negara kebangsaan, negara kepulauan dan geopolitik.


1.2  Masalah
1.      Jelaskan contoh-contoh sumber daya laut Indonesia yang kemungkinan dapat meningkatkan pencapaian tujuan nasional Republik Indonesia!
2.      Bagaimana hubungan potensi sumber daya laut dengan wawasan nusional/nusantara.








BAB II
 PEMBAHASAN

Kekayaan laut yang dimiiliki Indonesia memiliki peran yang besar bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Tidak semua negara di dunia memiliki lautan. Laut indonesia mengitari 17.504 pulau. Garis pantai ini merupakan salah satu garis pantai terpanjang di dunia. Karena itu, Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia. Sumber daya laut Indonesia yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan nasional Republik Indonesia diantaranya:

1.       Perikanan
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama  Indonesia. Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, dan bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

2.        Pertambangan dan Energi
Potensi sumberdaya mineral kelautan tersebar di seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral tersebut diantaranya adalah minyak dan gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic kelautan, dan mineral hydrothermal.
3.       Perhubungan laut
Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang amat membutuhkan transportasi laut, namun, Indonesia ternyata belum memiliki armada kapal yang memadai dari segi jumlah maupun kapasitasnya. Mengingat jumlah pulau kita yang 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan industri maritim dan dirgantara yang bisa membantu memproduksi sarana yang membantu kelancaran transportassi antar pulau tersebut. Potensi pengembangan industri maritim Indonesia sangat besar, mengingat secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau. Untuk menjangkau dan meningkatkan assesbilitas pulau dapat dihubungkan melalui peran dari sarana transportasi laut (kapal, perahu, dsb).

4.       Pariwisata Bahari
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut didukung oleh kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna. Misalnya, kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat di wilayah taman laut. Selain itu juga didukung oleh 263 jenis ikan hias di sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta migratory species. Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business tourism), wisata pantai (seaside tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).



Bagaimana hubungan potensi sumber daya laut dengan wawasan nasional/nusantara.
           
            Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai lingkungan tempat tinggal.
Berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) No  41 tahun 2006,  tentang perizinan kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Peraturan pemerintah ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga atau peneliti asing, mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian.  Peraturan tersebut harus dilaksanakan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing. Salah satu potensi sumber daya alam yang bisa diandalkan untuk bersaing dalam perdagangan bebas atau free trade, sebagai konsekuensi international agreement, seperti ASEAN-China free trade agreement (ACFTA) maupun perjanjian dagang internasional lainnya yang segera akan menyusul antara lain ASEAN-Korea, ASEAN-India, ASEAN-Australia-New Zealand, adalah sektor kelautan. Banyaknya perusahaan perikanan asing di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak positif berdirinya  perusahaan perikanan asing di Indonesia adalah:
1.      meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat pesisir,
2.      saling melengkapi kekurangan masing-masing negara,
3.      meningkatkan perekonomian negara khususnya di bidang laut/perikanan,
4.      memperluas kesempatan kerja,
5.      meningkatkan penerimaan devisa negara,
6.      memperkokoh persahabatan negara.

Sedangkan dampak negatif terhadap perusahaan perikanan asing di Indonesia adalah:
1.      Ketergantungan dengan negara lain.
2.      Intervensi asing terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.
3.      Masuknya tenaga asing ke Indonesia .
4.      Mendorong masyarakat hidup konsumtif.

5.      Berkurangnya spesies-spesies yang ada di laut.

0 komentar:

Posting Komentar