
![]() |

OLEH :
WASKITO
120301011
AET-2A
Laporan SebagaiSalahSatu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test di LaboratoriumDasar Perlindungan Tanaman
Sub-Penyakit, Fakultas PertanianUniversitas Sumatera
Utara, Medan
Ditugaskan Oleh:
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
(Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr)
NIP. 1953 0129 1979031 001
DiketahuiOleh : Diperiksa Oleh :
Asisten Koordinator Asisten
Korektor
(Dhimas
Junaedi) (Sisko
Budianto)
NIM
: 090301005
NIM : 090301029
LABORATORIUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN SUB-PENYAKIT
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
PENYAKIT NEMATODA
PARU AKAR (Radopholus
similis (Cobb)) PADA TANAMANPISANG (Musa ParadisiacaL.)
![]() |
LAPORAN
![]() |
OLEH :
WASKITO
120301011
AET-2A

LABORATORIUM DASAR
PERLINDUNGAN TANAMAN SUB-PENYAKIT
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Adapun
judul dari laporan ini adalah ”Serangan Nematoda Paru Akar (Radopholus
similis (Cobb)) Pada Tanaman Pisang (Musa Paradisiaca L.)” yang merupakan salah satu tugas praktikum Nematologi dan Virulogi, Program studi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. M.
Iskandar Pinem, M. Agr. selaku dosen mata kuliah Nematologi dan Virulogi dan kepada
kakak asisten laboratorium Nematologi dan Virulogi yang
telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaaat
bagi kita semua.
Medan, 26
Maret 2013
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................... 1
Tujuan Penulisan......................................................................................... 3
Kegunaan Penulisan.................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Pisang (Musa paradisiaca L.).................................................................... 4
Botani Tanaman……….....…………………………………………... 4
Nematoda Paru akar ( Rhodopholus similis Cobb.).................................... 6
Biologi Nematoda………….....……………………………………....6
Gejala Serangan…………………………....………………………... 6
Pengendalian ........................................................................................ 7
BAHAN DAN ALAT
Bahan........................................................................................................... 8
Alat.............................................................................................................. 8
Metode Percobaan.............................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil............................................................................................................. 9
Pembahasan................................................................................................. 10
KESIMPULAN................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
ii
1

Latar Belakang
Pisang merupakan salah satu komoditas
holtikultura yang sangat penting dan mempunya nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Dibanyak negara berkembang, komoditas ini sangat penting untuk konsumsi lokal
bersama sama dengan beras, jagung dan gandum, bahkan dibeberapa negara di
Afrika pisang merupakan makanan pokok. Buah pisang mengandung banyak nutrisi
seperti karbohidrat, fosfor, kalsium, potasium, dan vitamin C. buah pisang
mengandung sedikit lemak dan protein, tetapi mengandung cukup banyak vitamin
A1, B1, B2, dan C, dan dalam 100 gram buah pisang dapat menghasilkan 100
kalori.(Sistem Informasi Menejemen Pembangunan di Perdesaan BAPPENAS, 2000)
Di
Indonesia koditas ini menduduki tempat pertama diantara jenih buah buahan
lainnya. Namun data statistik menunjukkan bahwa jumlah produksi pisang di
Indonesia cenderung menurun dari tahun ketahun. Pada tahun 1995 produksi total
adalah 3,8 juta ton, kemudian menurun menjadi 3,05 juta ton pada tahun 1997 dan
menjadi 3,0 juta ton pada tahun 1998. Penurunan produksi ini dapat disebabkan
oleh teknik budidaya yang kurang sesuai atau juga oleh adanya serangan hama dan
penyakit.(Sistem Informasi Menejemen Pembangunan di Perdesaan BAPPENAS, 2000)
Salah
satu kendala yang dapat menurunkan produksi pisang adalah serangan nematoda
parasit akar. Nematoda parasit akar pisang hidup dan berkembang dalam jaringan
akar, dengan memakan isi sel sel parenkim sehingga menyebabkan luka dan
rusaknya sistem perakaran tanaman yang sangat menggangu penyebaran air dan nutrisi
tanah oleh akar. Selain itu luka yang disebabkan nematoda dapat menjadi jalan
masuk bagi patogen tanah
lain, terutama yang melakukan
penetrasi melalui luka seperti cendawan Fusarium oxysporum f. sp. Cubense dan
Ralstonia solanacearum penyebab penyakit layu atau dengan hama penggerek
bonggol pisang Cosmopolites
2
sordidus. Aktivitas sinergi dari
beberapa patogen ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah daripada
akibat serangan OPT secara tunggal. (Jumjunidang,dkk.,1998)
Nematoda
parasit yang umum menyerang tanaman pisang didunia adalah Radopholus similis,
Pratylenchus spp, Helicotylenchus multicinctus dan nematoda paru akar
Meloidogyne spp. Menurut Jumjunidang (2001) spesies nematoda parasit penting
yang ditemukan disentra produksi pisang dijawa barat adalah M. incognita, P.coffea,
Helicotylenchus sp, R. reniformis dan R. similis. Sementara itu disumatera barat
nematoda yang umum ditemukan adalah Pratylenchus spp, R. similis, Meloidogyne
spp. Dan Helycotylenchus sp. Nematoda perongga akar R. similis tergolong sebagai
nematoda parasit utama pada tanaman pisang diseluruh dunia, karena
penyebarannya sangat luas dan juga dapat menginfeksi bonggol, sehingga
kerusakan yang ditimbulkan menjadi lebih parah dibanding kerusakan yang
disebabkan spesies nematoda lain. (Jumjunidang, 2001)
Kehilangan
produksi pisang akibat serangan nematoda parasit telah dilaporkan dari beberapa
negara penghasil pisang diseluruh dunia. Pada tingkat dunia kehilagan produksi
dapat mencapai 17,9 % setiap tahunnya. Di Cameroon kehilangan produksi pisang
akibat R.similis lebih dari 50 % pada siklus panen ke 3 dan ke 4. (Hidayah,2009)
Teknik
pengendalian yang umum dilakukan diseluruh dunia untuk
menekan serangan nematoda adalah dengan menggunakan bahan kimia, walaupun
sebenarnya aplikasi bahan kimia ini membutuhkan biaya yang sangat mahal dan
adanya dampak negatif dari akumulasi residu nematisida dilapangan. (Hidayah,2009)
Penanaman kultivar tahan dan toleran
merupakan cara yang efektif dan ideal dalam mengendalikan nematoda parasit pada
tanaman pisang. Disamping dapat menekan populasi nematoda dan aplikasinya yang
cukup mudah dilapangan, teknik ini juga dapat menekan biaya produksi serendah
mungkin dan dapat mengurangi dampak negatif dari residu pestisida.(Jumjunidang,2001)
3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui jenis nematoda Radopholus similis penyebab paru akar
pada tanaman pisang ( Musa paradisiaca L).
Kegunaan Penulisan
-
Sebagai salah satu
syarat untu dapat mengikuti Praktikal di Laboratorium Nematologi dan Virologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
-
Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani
Tumbuhan
Klasifikasi botani tanaman pisang adalah
sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :Spermatophyta
Sub-divisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledoneae
Ordo :
Musaceae
Famili :
Musaceales
Genus :
Musa
Spesies :Musa paradisiaca L
Tanaman
pisang mempunyai batang sejati dibawah tanah yang disebut kormus atau rizoma
dan mempunyai internodus yang pendek. Pseudostem atau batang semu dibangun dari
kumpulan pelepah daun yang tersusun melingkar dan sangat rapat, daun-daun
muncul dari batang sejati atau rizoma. ( Jumjunidang, 2001)
Sistem
perakaran pisang merupakan struktur yang kompleks dan mempunyai beragam fungsi
seperti untuk menyerap air dan nutrisi tanah, untuk memegang tanah dan
menyokong berdirinya tanaman dan diperkirakan menghasilkan zat pengatur
pertumbuhan. Akar adventif muncul dari kormus atau rizoma, dengan jumlah
berpariasi tergantung paada status kesehatan tanaman. Pada bonggol sehat dapat
mencapai 200 – 300 tali akar primer. Kebanyakan aakar tumbuh kearah lateral
dari kormus dan menyebar sampai 5 meter dari tanaman, tapi pada umumnya sistem
akar muncul pada radius 60 cm dari batang semu. Hanya sedikit akar yang tumbuh
secara vertikal dan umumnya terbatas sampai kedalaman 40-50 cm, dan juga dipengaruhi
oleh
5
tipe tanah, drainase dan dalamnya
lapisan top soil. Kondisi tanah yang padat, tidak bisa ditembus dan mengandung
kadar liat yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan akar. Aakar yang baru
terbentuk secara terus menerus sampai tanaman berbunga.( Jumjunidang, 2001)
Terdapat
dua tipe akar primer berdasarkan ukuran dimeter dan panjang seluruh akar. Akar
yang lebih kecil (diameter 4-5 mm), lebih panjang dan mempunyai banyak akar
sekunder, disebut sebagai akar rambut, sedangkaan akar akar yang relatif lebih
besar (diameter 7-8 mm), lebih pendek seperti yang muncul pada tunas yaang
tumbuh cepat dan ini disebut sebagai akar poinir.( Jumjunidang, 2001)
Syarat
Tumbuh.
a. Iklim
Iklim tropis
basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang
masih dapat tumbuh didaerah subtropis. Pada kondisi tanah air, pisang masih
dapat tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi
produksinya tidak dapat diharapkan. (Sistem Informasi Menejemen Pembangunan
di Perdesaan BAPPENAS, 2000)
Angin dengan
kecepatan tinggi seperti angin kumang dapat merusakdaun dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Curah hujan optimal adalah 1.520-3.800 mm/tahun dengan 2
bulan kering. (Sistem Informasi Menejemen Pembangunan di Perdesaan
BAPPENAS, 2000)
b. Media Tanah
Pisang dapat
tumbuh ditanah yang kaya humus, Mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini
rakus maakanan sehingga sebaiknya pisang ditanam ditaanah berhumus dengan
pemupukan. (Sistem Informasi Menejemen Pembangunan di Perdesaan
BAPPENAS, 2000)
6
Nematoda
Radopholus similis Cobb.
a.
Biologi
Nematoda.
Radopholus
similis Cobb. Merupakan spesies nematoda yang bersifat endopaarasit berpindah,
dan mampu menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dijaringan akar. Penetrasi
umumnya terjadi dekat ujung akar, namun nematoda ini juga dapat melakukan
penyerangan pada seluruh atau sepanjang akar. Setelah masuk kedalam jaringan,
nematoda menempati ruang interseluler pada parenkim kortek, nematoda makan
sitoplasma dari sel-sel terdekat sehingga menimbulkan rongga rongga yang
kemudian menjadi satu membentuk lorong lorong didalam jaaringan tersebut.(Esser,
et el., 1988)
Nematoda betina
dan stadia laarva merupakan staadia efektif, sedangkan yang jantan secara
morfologi mengalami degenerasi sehingga stilet tidak berkembang dan kemungkinan
tidak bersifat parasit.(Esser, et el., 1988)
b.
Gejala Serangan
Gejala awal akar
tanaman pisang yang terserang R.similis
yaitu berupa bintik-bintik coklat kemerah merahan pada bagian luar akar sampai
jaringan korteks, memanjang sejaajar dengan silinder pusat (stele). Pergerakan
aktif nematoda pada jaringan akar menyebabkan terbentuknya rongga rongga.
Gejaala ini akan bergabung dan berubah menjadi bercak nekrotik memanjang
berwarna hitam ditengah dan dikelilingi oleh warna coklat kemerah merahan. Pada
serangan berat luka akan melingkari seluruh permukaan akar. Kondisi ini
menyebabkan kemampuan akar dalam menyerap air dan haara menjadi terganggu. Hasil
akhir akibaat serangan
7
nematoda dapat dilihat dengan terjadinya
klorosis daun, pemanjangan siklus vegetatif serta berkurangnya ukuran dan berat
tandan.( Jumjunidang, 2001)
Nematoda
aktif mencari jaringan sehat dan juga dapat menginfeksi bonggol, dengan gejala
kehitaman pada permukaaannya, gejala serangan ini sering disebut dengan “
blackheaad toppling diseaase” sebab pada bonggol yang terserang berat semua
permukaannya kelihatan berwarna kehitaman. Gejala kerusakan yang lebih parah
adalah baatang rebah atau tanaman mudah tercabut beserta akarnya terutama jika
tanaman sedang berubah atau adanya angin.( Jumjunidang, 2001)
c. Pengendalian
Cendawan
mikoriza arbuskula (CMA) adalah simbion obligat yang dapat meningkatkan serapan
hara dan ketahanan tanaman terhadap nematoda parasit. Hasil penelitian
menunjukan bahwa isolat CMA yang diuji mampu menekar reproduksi R.similis pada tanaman pisang dan dapat
mengurangi kerusakan tanaman yang ditimbulkannya dibanding dengan kontrol.
Isolat CMA terbaik untuk mengendalikan nematoda R.similisadalh isolat yaang bersal dari padang dan biorhiza 02 G,
karena mampu menekan reproduksi nematoda dan mengurangi kerusakan tanaman pada
tingkat yang paling rendah. Cendawan mikoriza arbuskula berpotensi digunakan
agensia hayati untuk mengendalikan nematoda R.similis pada tanaman jagung. ( Jumjunidang,
2009 )
8
ALAT
DAN BAHAN
A.
ALAT
Adapun alat yang digunakan
dalam pengamatan terhadap nematoda R.similis
adalah :
1. Mangkok ekstraksi
2. Kain kasa
3. Mikroskop stereo
4. Petridish
5. Jarum
B. BAHAN
Adapun bahan yang digunakan
dalam pengamatan terhadadap nematoda R.similis adalah :
1. Akar tanaman pisang yang terserang nematoda
2. Akar tanaman pisang yang telah di Ekstraksi
Metode Percobaan
a.
Diambil dan disediakan akar tanaman dan
bahan pendukung yang digunakan.
b.
Dicuci akar tanaman pisang sampai bersih
c.
Dipotong akar tanaman sekitar 5 cm
(akar) dan lebar 1-2 mm sepanjang akar tanaman pisang.
d.
Diletakkan pada cawan petridish dan
ditambahi sedikit air kedalamnya.
e.
Dicongkel bagian akar sehingga nematoda
dapat keluar.
f.
Diamati nematoda dibawah mikroskop
stereo.
g.
Digambar dan diamati nematoda yang
diperoleh.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan di Laboraturium terhadap akar tanaman pisang yang
terserang nematoda Radopholus similis,
maka dapat kita lihat hasil pengamatan terhadap akar tanaman pisang yang
terserang nematoda tersebut.


10
PEMBAHASAN
Nematoda
Radopholus similis merupakan nematoda yang sifatnya berpindah pindah. Nematoda
ini dapat menyerang akar pada keseluruhan atau sepanjang akar yang
mengakibatkan terbentuknya rongga-rongga yang akan bersatu membentuk lorong.
Hal ini sesuai dengan literatur esser, et el (1988) yang mengatakan bahwa Radopholus
similis Cobb. Merupakan spesies nematoda yang bersifat endopaarasit berpindah,
nematoda ini juga dapat melakukan penyerangan pada seluruh atau sepanjang akar.
Setelah masuk kedalam jaringan, nematoda menempati ruang interseluler pada
parenkim kortek, nematoda makan sitoplasma dari sel-sel terdekat sehingga
menimbulkan rongga rongga yang kemudian menjadi satu membentuk lorong lorong
didalam jaaringan tersebut.
Pada
akar tanaman pisang yang terserang R.similis
berbentuk bintik-bintik coklat hingga merah pada daerah luar akar.
Bentuk/gejala tersebut akan berkembang dan berubah menjadi bercak nekrotik
memanjang berwarna hitam. Jika terjadi serangan berat maka luka akan melingkari
seluruh permukaan akar, sehingga kemampuan akar untuk menyerap air dan hara
terganggu. Hal ini sesuai dengan literatur Jumjunidang (2001) yang mengatakan
bahwa Gejala awal akar tanaman pisang yang terserang R.similis yaitu berupa bintik-bintik coklat kemerah merahan pada
bagian luar akar sampai jaringan korteks, memanjang sejaajar dengan silinder
pusat (stele).Gejaala ini akan bergabung dan berubah menjadi bercak nekrotik
memanjang berwarna hitam ditengah dan dikelilingi oleh warna coklat kemerah
merahan. Pada serangan berat luka akan melingkari seluruh permukaan akar.
Kondisi ini menyebabkan kemampuan akar dalam menyerap air dan haara menjadi
terganggu.
Pada
tanaman pisang yang telah terserang nematoda Radopholus similis, dapat
dikendalikan dengan cara memberikan isolat Cendawan mikoriza arbuskula (CMA).
Isolat ini mampu menekan pertumbuhan nematoda tersebut dan dapat mengurangi
kerusakan tanaman. Hal ini sesuai
11
dengan literatur Jumjunidang (2009) yang
mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa isolat CMA yang diuji mampu
menekar reproduksi R.similis pada
tanaman pisang dan dapat mengurangi kerusakan tanaman yang ditimbulkannya
dibanding dengan kontrol.
12
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dilaboraturium terhadap akar tanaman pisang, maka
dapat kita simpulkan bahwa nematora Radopholus similis bersifat endoparasit
yaitu berpindah-pindah. Serangan pada nematoda ini akan mengakibatkan akar
menjadi berongga-rongga hingga akhirnya menjadi lorong.
Pada
saat nematoda Radopholus similis menyerang akar pisang, maka akar pisang akan
berbentik bintik-bintik dengan warna coklat kemerah-merahan. Bentok tersebut
akan terus berkembang. Dan pada saat serangan berat akar tanaman akan menjadi
hitam dan mengelilingi seluruh permukaan akar, sehingga membuat akar sulit
untuk menyerap air dan hara.
Pengendalian
nematoda ini dapat dilakukan dengan memberikan isolat CMA. Isolat tersebut
mampu menekan perkembangbiakan nematoda dan dapat mengurangi kerusakan pada
tanaman. Sehingga nematoda tidak akan mudah berkembang biak.
13
DAFTAR PUSTAKA
D.C. Costa, F. G. Faleiro, J. E. Cares, and A. C. Gomes. 2003.
Pathogenicity and Genetic
Variability Of Radopholus similis Populations in Bananas. Plant Pathology
University Of Brasilia. Brazil.
E.J. Wehunt, D.J. Hutchison, and D.I. Edwards.1978. Reaction Of Banana
Cultivars to
the Burrowing Nematode (Radopholus similis Cobb.). U.S. Departement Of
Agriculture. America Serikat.
Esser, et el. 1988. Radopholus citrophilus and Radopholus similis. EPPO
Countries.
Europe.
Hidayat,
H., 2009. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press,
Yogyakarta.
Jumjunidang, A. Hasyim,Desmawati, Harlion, dan A. Soemargono.1998.
Distribusi
Geografis Nematoda Parasit Akar Pisang dan Hubungannya dengan Hama
Penggerek Bonggol Cosmopolites Sordidus Germ. Balai Penelitian Tanaman Buah.
Sumatera Barat.
Jumjunidang.2009.Efikasi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskula Indigenous
Pisang
Terhadap Nematoda Radopholus similis Cobb. Pada Pisang Ambon Hijau. Balai
Penelitian Tanaman Buah Tropika. Solok.
Jumjunidang.2001. Ketahanan Beberapa Plasma Nutfah Pisang Terhadap Nematoda
Parasit Akar Radopholus similis Cobb. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
MacGowan, J.B., 1977. The Burrowing Nematode Radopholus similis ( Cobb
1893)
Thorne 1949. Departement Of Agriculture. Florida.
Sistem Informasi Menejemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS. 2000. Pisang
(Musa spp.). Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta.
Semangun, H., 2000.
Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia. UGM Press, Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar