Program
studi agroekoteknologiFakultas pertanian
universitas
sumkatera utara
medan
2012
PENGANTAR
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
1.Hakikat dan Ruang
Lingkup ISBD
Ilmu Sosial dasar
meliputi 2 kelompok :
v Mempelajari
tentang manusia dan masyarakat, yang terdiri atas Psikologi, Sosioligi, dan
Antropologi.
v Mempelajari
tentang lembaga-lembaga sosial, yang terdiri atas Ekonomi dan Polotik.
Ilmu Budaya Dasar dibagi atas 3 kelompok yaitu :
v Kesenian(terdiri
atas satra,musik,seni rupa,seni tari dan berpidato)
v Sejarah
v Agama dan
Filsafat
ISD bukan merupakan pengantar suatu bidang keahlian,
tetapi ISD menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,dan teori) yang
berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial
khususnya masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
ISD bertujuan anatara lain :
v Mengembangkan
kesadaran calon sarjana untuk menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan
kesedarajatan manusia sebagai Individu dan mahluk sosial dalam kehidupan
masyarakat.
v Menimbulkan
sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia
dengan kendala niat estetika, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab
dalam mempraktekkan penghetahuan akademik dan keahliannya di masyarakat.
ISD adalah pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
kemanusian dan kebudayaan.
Tujuan IBD adalah untuk menggembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran, meningkatkan kemampuan
kritis terhadap masalah-masalah kemanusian dan kebudayaan sehinga
persepsi,penalaran dan cara tanggap mereka lebih manusia lebih berbudaya dan
lebih luas.
Sering kali ditemukan di masyarakat sikap-sikap yang
kurang terpuji ditinjau dari sudut pandang Ilmu Budaya Dasar. Sikap-sikap yang
dimaksud:
v Sikap
Etnosentris : sikap yang selalu menganggap bahwa budaya sendiri adalah paling
baik, tanpa mau toleransi dan menghargai terhadap budaya orang lain. Biasanya
dimiliki oleh orang-orang yg kurang luas wawasan kebudayaanya
v Pola Pikir
Nostalgik : sikap yang selalu menghargai nilai-nilai yang lalu(tua) disertai
apriori terhadap pembaharuan. Biasanya dimiliki generasi tua.
v
Sikap
Over Moderen : sikap yang selalu masa bodoh,atau tidak memiliki rasa tanggung
jawab terhadap gejolak dan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Biasanya
dimiliki oleh generasi muda dan orang orang egios. Dianggap sebagai sikap yang
humanis.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar itu adalah displin ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat dan kebudayaan dan berusaha mengatasi masalah-masalah sosial dan
budaya yang terjadi dalam hubungan manusia dalam kelompok masyarakat Indonesia.
Tujuan dari memlepajari ISBD diharapkan bahwa
setelah mempelajari ISBD maka mahasiswa dapat :
Ø Lebih peka dan
terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan kebudayaan sehingga lebih bertamggung
jawab terhadap masalah tersebut.
Ø Mengembangkan
daya kritis terhadap persoalan kemanusian dan kebudayaan.
Ø Mengusahakan
kepekaan untuk lebih kritis terhadap nilai-nilai yang masuk ke dalam
masyarakat,sehinhga memiliki sikap atau keputusan untuk menerima atau menolak
suatu nilai tertentu
Ø Menyadarkan
mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat, serta
menghormati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat lain.
Ø Menghilangkan
sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu
Ø Menjalin relasi
antar cendikiawan yang berbeda keahliannya agar lebih komunikatif
2.ISBD sebagai MBB dan
Mata Kuliah Dasar Umum.
Tujuan mempelajari ISBD
adalah untuk membentuk manusia yang :
a.
Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan agamanya dan
memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
b.
Berjiwa
Pancasila, sehingga segala keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman
nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang
mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusian sebagai sarjana Indonesia.
c.
Memiliki
wawasan kehidupan yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara
bersama-sama mampu berperan serta meninggkatkan kualitasnya maupun lingkungan
alamiah dan secara bersama-sama berperan serta disalam pelestarianya.
d.
Memiliki
wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahaan
baik secara sosial,ekonomi,politik,kebudayaan,maupun pertahanan dan keamanan.
Sebagai kesimpulan setelah mahasiswa menerima mata
kuliah ISBD hendaknya mereka dapat memperlihatkan :
Ø Minat dan
kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar
lingkungannya, menelaah apa yg dikerjakan sendiri dan mengapa.
Ø Kesadaran akan
pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan
cara hidupnya sehari-hari.
Ø Kerelaan
memikirkan kembali dengan hati terbuka akan niali-niali yang dianutnya untuk
mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai
tersebut untuk dirinya sendiri.
Ø Keberanian moral
untuk mempertahankan niali-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya
dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak niali-nilai yang tidak dapat
dibenarkannya.
3.ISBD sebagai
Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
Masalah sosial adalah
masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri karena
masalah-masalah sosial telah terwujud sebagai dari hasul kebudayaan manusia,
sebaai akibat hubungan-hubungannya serta tingkah lakunya dengan sesama manusia
lainnya.
Masalah sosial dapat ditafsirkan
sebagi suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakt.
Disebabkan karena gejala tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan
harapan tau tidak sesuai dengan norma dan nilai serta standar moral yang
berlaku.
Masalah sosial terjadi apabila :
a.
Dalam
a warga masyarakat terdapat hal yang menghambat pencapaian tujuan penting dari
sebagian besar anggota masyarkat.
b.
organisasi
sosial menghadapi ancaman serius oleh ketidakmampuan mengatasi hubungan antar
warga.
Dapat disimpulakan bahwa masalah sosial adalah masalah
yang berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
1.
Pengertian dan
Wujud Kebudayaan
Budaya
adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa,dan rasa.
Kata budaya berasal dari bahsa sansekerta budhayah
yaitu bentuk jamak kata buddhi
yang berarti budi atauakal.Dalam bahasa Inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Latin, berasal
dari kata colere. Colere berarti
mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah(bertani).
2.
Sistem Budaya
Sistem
budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri
dari pikiran-pikiran, gagasan,konsep,serta keyakinan dengan demikian sistem
kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yg dlm bahasa Indonesia lebih lazim
disebut sebagai adat istiadat.
Unsur pokok kebudayaan (menurut Bronislaw Molinowski) :
Ø Sistem norma
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya
menguasai alam sekelilingnya.
Ø Organisasi
ekonomi
Ø Alat-alat dan
lembaga pendidikan
Ø Organisai
kekuatan
Melville J.
Herkovits menyebut
unsur pokok kebudayaan adalah ;
Ø Alat alat teknologi
Ø Sistem ekonomi
Ø Keluarga
Ø Kekuasaan Politik
Jenis-jenis
kebudayaan di bagi menjadi :
Ø Kebudayaan Material
Merupakan
hasil,cipta,karsa,yang berwujud benda,barang alat pengolahan alam dll
Ø Kebudayaan Non –Material
Merupakan
hasil,cipta,karsa,yang berwujud kebiasaan,adat istiadat,ilmu pengetahuan ddl
Non-Material antara lain :
v Volkways(norma kelaziman)
v Mores(norma kesusilaan)
v Norma Hukum
v Mode(Fashion)
Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujud :
v Sistem Budaya
v System Nasional
v System Kebendaan
3. Manusia sebagai Pencipta dan Penggunaan
Kebudayaan
Kebudayaan memiliki
peran sebagai :
v Suatu hubungan pendoman antar manusia atau kelompoknya
v Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan
kemampuan-kemampuan lain
v Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
v Pembeda manusia & binatang
v Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus
bertindak dan berplikaku di dalam pergaulan
v Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak,berbuat,mentukan sikap jika berhubungan dengan org lain
v Sebagai modal dasar pembanggunan
4. Problematika
Kebudayaan
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
Ø Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup
dan system kepercayaan
Ø Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan
persepsi atau sudut pandang hambatan budaya
Ø Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan factor
psikologi atau kejiwaan
Ø Masyarakaat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar
Ø Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap
hal-hal yang baru
Ø Sikap Etnosentrisme
Adalah sikap yang
mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan mengangap rendah budaya suku
bangsa lain.
Ø Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari
kebudayaan,sering kali disalahgunakan oleh manusia
MANUSIA
SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
1. Individu dan
Masyarakat
A. Manusia Sebagai
Makhluk Individu
Dalam
bahasa Latin individu berasal dari kata individum,
artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata in dan divided..katain salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau
satu kesatuan.
Manusia
sebagai makhluk individu memiliki unsure jasmani dan rohani, unsure fisik dan
psikis, unsure raga dan jiwa.
Jadi
pengerian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada
dalam diri individu tidak teerbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
B.
Manusia sebagi Makhluk Sosial
Manusia
dikatan sebagai makhluk social yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.
Dikatakan
sebagai makhluk sisial karena pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
denga orang lain. Ada kebutuhan social untuk hidup berkelompok dengan orang
lain.
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana didalamnya terjadi pengambilan peranan (role taking).
Manusia
dikatakan sebagai makhluk social karena beberpa alasan, yaitu :
v Manusia tunduk pada aturan,norma social
v Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari
orang lain
v Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain
v Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia.
C. Manusia sebagai
Makhluk yang Berhubungan dengan Lingkungan Hidup.
Hubugan
antara manusia dengan alam paling tidak ada 3
paham, paham determiisme,paham posibilisme,pahan opitiame teknlogi.
2. Pengertian Masyarakat dan Ciri-Cirinya
Istialah
“Masyarakat” dalma bahasa Inggris society,
sedangkan istilah komunitas dalam
bahasa Inggris community.
Dari sekian banyak
unsure masyarakat yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan:
v Kumpulan orang
v Sudah terbentuk dengan lama
v Sudah memiliki system dan struktur social tersendiri
v Memiliki keprcayaan,sikap,dan perilaku yang dimiliki
bersama
v Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
v Memiliki kebudayaan
Perasaan bersama antara
anggota masyarakat setempat disebut community
sentiment, yang memiliki unsur :
v Seperasaan
v Sepenanggungan
v Saling memerlukan
3. Dinamika
Interaksi Sosial
I.
Interaksi Sosial
Interaksi adalah proses
dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan
tindakan.
II.
Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan
Faktor-faktor yang mendasari berlangsunggnya interaksi social yaitu :
v Factor Imitasi
Mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi social.
v Faktor Sugesti
v Faktor Identifikasi
v Faktor Simpati
III.
Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
v Adanya Kontak Sosial ( social contak )
v Adanya Komunikasi
Selain itu kontak social dapat terjadi dan berlangsung dalam 3 bentuk,
yaitu :
v Antara orang perorangan
v Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau
sebaliknya
v Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia
lainnya
IV.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
v Bentuk interaksi asosiatif
Kerja sama ( cooperation)
Akomodasi (accommodation)
v Bentuk Interaksi Dissosiatif
Persainagn ( competition )
Kontravensi ( contravention )
4. Startifikasi
Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Individu memiliki beberapa kemampuan untuk :
v Menempatkan Diri
v Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan social
ekonomi tertentu.
MANUSIA DAN PERADABAN
1. PENGERTIAN PERADABAN
Peradaban
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian - bagian atau
unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Konsep peradaban tidak
lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang
tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang
terlihat pada masyarakatnya.
Kebudayaan merupakan kelanjutan yang
bertahap kea rah yang semakin kompleks. Di mana unsur – unsur kebudayaan
terintegrasi menjadi satu sistem budaya dan memiliki keterkaitan antara ketujuh
unsur kebudayaan universal yaitu sistem teknologi, peralatan, sistem mata
pencaharian organism, sosial, religi, dan bahasa.
2.
HAKIKAT
HIDUP MANUSIA
Manusia di dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi
yaitu sebagai makhluk Tuhan, individu dan sosial budaya. Yang saling berkaitan
dimana kepada Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan,sebagai
individu harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosial
budaya harus hidup berdampingan dengan orang lain dalam kehidupan yang selaras
dan saling membantu.
Kebudayaan itu diperoleh dari proses
belajar pada lingkungan dan hasil pengamatan. Setiap kebudayaan itu berbeda
namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama yaitu :
·
Terwujud
dan tersalurkan lewat perilaku manusia
·
Sudah
ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati
·
Diperlukan
manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
3.
PERADABAN
DAN PERUBAHAN SOSIAL
A. Pengertian perubahan sosial
Perubahan sosial adalah gejala yang
melekat di setiap masyarakat. Perubahan- perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan
dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari
adanya masyarakat, sehingga tidak akanada kebudayaan apabila tidak ada
masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satu pun masyarakat yang tidak
memiliki kebudayaan.
Cara yang paling sederhana untuk
memahami terjadinya perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi
dari semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari ke
arah mana perubahan masyarakat bergerak (direction of change ) bahwa perubahan
tersebut meninggalkan factor tersebut dan bagaimana bentuk dari perubahan –
perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat.
B. Teori dan Bentuk perubahan sosial
a.
Teori
sebab-akibat ( Causation Problem )
Beberapa factor dikemukakan oleh para
ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan sosial yang terjadi, beberapa
pendekatan sebagai berikut :
1.
Analisis
Dialektis
Analisis
perubahan sosial yang menelaah syarat – syarat dan keadaan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat.
2.
Teori
tunggal mengenai perubahan sosial
Teori
tunggal menerangkan sebab-sebab perubahan sosial, atau pola kebudayaan dengan
menunjukkan kepada satu factor penyebab.
b.
Teori
Proses atau Arah Perubahan
1.
Teori
Evolusi Unilinier ( Garis Lurus Tunggal )
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan
masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, semula dari
bentuk sederhana kemudian yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
Pelopor teori ini adalah August Comte dan Herbert Spenser.
2.
Teori
Multilinear
Teori ini menggambarkan suatu metodologi
didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan bahwa perubahan sosial atau
kebudayaan didapatkan gejala keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini
lebih mengenal hukum atau skema apriori.
4.
MORDENISASI
Mordenisasi menimbulkan pembaruan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat diharapkan berlangsungnya oleh
masyarakat. Bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses yang sedang
diusahakan secara terarah.
Mordenisasi tidak sama dengan reformasi
yang menekankan pada faktor rehabilitasi, modernisasi bersifat preventif, dan
kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan – angan.
a.
Syarat-syarat
modernisasi
v Cara berpikir
ilmiah yang institutionalized dalam
kelas penguasa maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana
pengajaran yang terencana dengan baik.
v Sistem
administrasi Negara yang baik yang benar – benar mewujudkan birokrasi
v Adanya sistem
pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga
tertentu
v Penciptaan iklim
yang baik dan teratur dari masyarakat
terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa.
v Tingkat
organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak pengurangan
kepercayaan.
v Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaannya.
b.
Ciri-ciri
modernisasi
v Kebutuhan materi
dan ajang persaingan kebutuhan manusia
v Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan
akulturasi.
v Modernisasi juga
memberikan melahirkan teori baru.
v Mekanisme
masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan
yang berlebihan.
v Kehidupan
seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN
1.
MAKNA KERAGAMAN
DAN KESEDERAJATAN
A.
Makna Keragaman
Keragaman
yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masayarakat dimana terdapat perbedaan
– perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama, dan
keyakinan, ideologi, adab kesopanan, serta situasi ekonomi.
B.
Makna
Kesederajatan
Konteks kesederajatanadalah suatu kondisi dimana
dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan
yang sama dan satu tingkatan hierarki.
2.
UNSUR
– UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
A.
Suku Bangsa dan
Ras
Suku
bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar
manusia. Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari Sulawesi adalah
termasuk ras Mongoloid Melayu Muda. Kecuali Batak dan Toraja termasuk Mongoloid
Melayu Tua.
B.
Agama dan
Keyakinan
Agama
mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Agama sebagai
bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Masalah agama
tidak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya
fungsi agama dalam masyarakat antara lain adaalah berfungsi edukatif,
penyelamat, sebagai perdamaian, sebagai social control, pemupuk rasa
solidaritas, transformatif, kreatif, sublimatif. Agama dan keyakinan adalah
unsur penting dalam keragaman bangsa Indonesia.
C.
Ideologi dan
Politik
Ideologi
adalah suatu istilah bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah
laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan
kepercayaan yang fundamental. Politik mencakup baik konflik antara individu-
individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan. Politik juga bermakna usaha
untuk menegakkan ketertiban sosial.
D.
Tata Krama
Tata krama ialah
segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai
kaidah atau norma tertentu. Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh
masyarakat dan
terdiri dari aturan-aturan yang jika dipatuhi diharapkan akan tercipta
interaksi sosial yang tertib, dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan.
E.
Kesenjangan
Ekonomi
Bagi Negara
berkembang perkeonomian menjadi salah satu perhatian. Namun, kebanyakan kita
berada pada ekonomi menengah ke bawah, ini memicu terjadinya kesenjangan yang
tidak dapat dihindari lagi.
F.
Kesenjangan
Sosial
Adanya
penggolongan orang berdasarkan kasta yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial
yang tidak saja menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat
dan pemicu perang antar-etnis atau suku.
3.
PENGARUH
KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, dan KEHIDUPAN
GLOBAL
Masyarakat
Indonesia termasuk masyarakat majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural,
maupun religious. Sehingga kita perlu member tempat bagi berkembangnya
kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warga Negara
Indonesia.
Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan
ketegangan hubungan antaranggota masyarakat. Hal itu disebabkan oleh sifat
dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk. Sifat dasar itu harus diakui
dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena kemajemukan yang ada dapat
dipertumpul.
4.
PROBLEMATIKA
DISKRIMINASI
Diskriminasi
adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok
orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan
kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi
seksual, pandangan ideologi dan politik.
Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya
telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan dalam bidang hukum, kesederajatan
dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan Negara yang
demokratis. Akan tetapi, berbagai penelitian dan pengkajian menunjukkan bahwa
kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas persamaan di
muka hukum secara utuh.
A.
Manusia Beradab
dalam Keragamaan
Dalam
hal ini maka terdapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah
masyarakat antara lain :
v Teori hubungan
masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul di tengah
masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi
v Teori identitas
yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat
v Teori
kesalahpahaman antarbudaya, teori ini disebabkan ketidakcocokan
v Teori
transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik
B.
Faktor-Faktor
Terjadinya Perubahan Sosial-Budaya
Faktor-faktor
pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yaitu yang berasal dari
luar masyarakat dan dari dalam itu sendiri.
C.
Faktor yang
Berasal dari Luar Masyarakat
1.
Akulturasi,
yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan
asing yang sedemikian rupa
2.
Difusi,
yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain
3.
Penetrasi,
adalah masuknya unsur-unsur budaya asing secara paksa
4.
Invasi,
yaitu masuknya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan setempat dengan
peperangan bangsa asing terhadap bangsa lain
5.
Asimilasi,
adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap
kebudayaan setempat.
6.
Hibridisasi,
adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan perkawinan campuran
7.
Milenarisasi,
merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan yang berusaha mengangkat
golongan masyarakat bawah yang tertindas
MANUSIA, NILAI,
MORAL, DAN HUKUM
1.
HAKIKAT NILAI,
MORAL DAN HUKUM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
A.
Nilai dan Moral
sebagai Materi Pendidikan
Dalam bidang pendidkan, bukan hanya
nilai moral individu yang dikaji, tetapi juga membahas kode-kode etik yang
menjadi patokan individu dalam kehidupan sosialnya.Perbedaan dan kecenderungan
metode yang dipilih lebih sering karena perbedaan maksud, bukan hanya
ketidaksepakatan makna nilai diyakininya, namun nilai bisa juga membuat orang
memiliki orientasi serta strategi yang berbeda dalam pengembangan pendidikan
nilainya.
B.
Nilai Moral di
antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia
Nilai
erat hubungannya dengan manusia dan berhubungan dengan sikap seseorang sebagai
warga masyarakat, warga suatu bangsa, sebagai pemeluk suatu agama dan sebagai
warga dunia. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memakai nilai dalam dua
konteks, pertama akan memandang nilai sebagai suatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada
yang menilainya, bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia
sebagai penilai. Pandangan kedua memandang nilai itu subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang
menilainya. Nilai dalam pengertian ini bukan di luar si penilai tetapi inheren
dengan subjek yang menilai. Nilai dalam objek bukan penting atau tidak penting
pada objek sejatinya, melainkan tergantung si penilai memberikan persepsi
terhadap objek tersebut.
C.
Nilai di antara
Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas
adalah sebuah sifat, kualitas menentukan tinggi rendahnya derajat sesuatu,
kualitas pun menentukan berharga atau tidaknya suatu objek. Kualitas tidak akan
tampak tanpa hadirnya suatu objek, namun meski tanpa hadirnya objek diyakini
bahwa kualitas itu ada.
Kualitas
primer harus ada dan memang tidak mungkin ada suatu objek tanpa kualitas
primernya. Jadi hadirnya kualitas primer merupakan kepastian/keniscayaan.
Sedangkan kualitas sekunder merupakan bagian ekstensi objek tetapi kehadirannya
sangat tergantung subjek penilai.
D.
Metode Menemukan
dan Hierarki Nilai dalam Pendidikan
Nilai
berhubungan dengan kegiatan menilai. Menilai berarti menimbang. Penilaian ini
dihubungkan dengan unsur-unsur atau hal yang ada pada manusia, seperti jasmani,
cipta, karsa, rasa dan keyakinan. Nilai memiliki polaritas dan hierarki, yaitu:
v Nilai
menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negative yang sesuai (polaritas)
seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
v Nilai tersusun
secara hierarki, yaitu hierarki urutan pentingnya.
Dalam
hierarki nilai sangat tergantung dari sudut pandang dan nilai yang menjadi
patokan dasar si penilai. Tingkatan atau hierarki nilai akan berbeda antara
orang ateis dengan orang religious, demikian juga dengan orang materialis.
Notonegoro
membagi hierarki nilai pada tiga bentuk, yaitu :
1.
Nilai
material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
2.
Nilai
vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk beraktivitas
3.
Nilai
kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian dibedakan menjadi empat macam yaitu nilai kebenaran, nilai
keindahan, nilai kebaikan, nilai religius.
Sedangkan di
Indonesia hierarki nilai dibagi tiga sebagai berikut :
1.
Nilai
dasar, dalam bahasa ilmiah disebut dasar ontologismyaitu
merupakan hakikat, esensi, inti sari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai
tersebut.
2.
Nilai
instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan.
3.
Nilai
praktis adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu
kehidupan nyata dan nilai ini perwujudan dari nilai instrumental.
E.
Pengertian Nilai
Pengertian
nilai yang telah dikemukakan oleh setiap pakar pada dasarnya upaya memberikan
pengertian secara holistik terhadap nilai. Upaya mereduksi nilai dengan kondisi
psikologis terjadi apabila nilai dihubungkan dengan hal-hal sebagai berikut :
1.
Suatu
yang menyenangkan atau kenikmatan.
2.
Identik
dengan yang diinginkan.
3.
Merpakan
sasaran perhatian.
Karena
kesenangan, kenikmatan, keinginan, dan perhatian merupakan kondisi kejiwaan,
maka pereduksian nilai dengan kondisi psikologis ini hanya menempatkan nilai
sebagai pengalaman pribadi semata.
F.
Makna Nilai bagi
Manusia
Pendefisian
nilai bervariasi. Namun ada yang dapat disimpulkan bahwa nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu dipandang dapat
mendorong manusia karena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu
menarik manusia karena ada diluar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga
nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai.
2.
PROBLEMATIKA
PEMBINAAN NILAI MORAL
A.
Pengaruh
Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral
Sering
kali pada keluarga broken homeatau
pada keluarga yang orang tuanya bekerja berakibat pada penurunan intnsitas
hubungan antara anak dengan orang tua. Karakter pekerjaan orang tua dan
hubungannya dengan keluarga telah berubah secara dahsyat. Persoalan yang
terjadi di keluarga yaitu migrasi atau perpindahan domisili hal ini disebabkan
tuntutan kerja atau memenuhi kebutuhan lainnya. Dampak yang muncul dapat
menggoyahkan tabilitas kehidupan anak-anak.
B.
Pengaruh Teman
Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
Sebagai
makhluk sosial, anak pasti punya teman, dan pergaulan dengan teman akan
menambah pembendaharaan informasinya yang akhirnya akan memengaruhi berbagai
jenis kepercayaan yang dimilikinya. Setiap orang yang menjadi teman anak akan
menampilkan kebiasaan yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak
positif manakala isu dan kebiasaan teman itu positif pula.
C.
Pengaruh Figur
Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
Orang
dewasa, terlebih lagi anak-anak dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah
menjawabnya, seolah olah kita sudah mati dengan maraknya variasi nilai yang
ditawarkan, setiap figure otoritas masing-masing menawarkan nilai yang berbeda,
menambah bingungnya nilai bagi anak.
Jika
seorang anak atau remaja mengungkapkan kebingungannya di hadapan orang dewasa,
maka dapat diprediksi reaksi orang dewasa tersebut, langsung ataupun tidak
langsung, orang dewasa akan menunjukkan jalan mana yang paling baik bagi anak
atau remaja tersebut.
D.
Pengaruh Media
Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Jika
nilai mewakili cara pandang terhadap kehidupan, atau member arahan kehidupan,
serta membuat perubahan dalam hidup, setiap orangtentu berharap pentingnya
memerhatikan perkembangan nilai anak-anak, oleh karena itu dalam media
komunikasi akan mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga
memberikan stabilitas nilai pada anak.
E.
Pengaruh otak
atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Berpikir
adalah hasil kerja otak tidak bekerja secara sederhana dalam pengertian
stimulus respons dan juga tidak menyimpan fakta secara sederhana sebagai
referensi masa depan.
F.
Pengaruh
Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Setap
hari manusia mendapatkan informasi, informasi itu didapatkan dari berbagai
sumber dan dapat berpengaruh kepada keyakinan, baik informasi diterima secara
keseluruhan atau sebagian. Apabila informasi tersebut diterima oleh individu
maka akan terbentuklah sikap. Sikap adalah serangkaian keyakinan yang
menentukan pilihan terhadap objek atau situasi tertentu
3.
MANUSIA DAN
HUKUM
Manusia adalah makhluk sosial yang
selalu berinteraksi dan membutuhkan sesama, dengan sesama seperti itu perlu
adanya keteraturan sehingga setiap individu dapat berhubungan harmonis dengan
individu yang lain. Untuk terciptanya keteraturan diperlukan aturan yang
disebut hukum. Hukum didalam masyarakat adalah tuntutan. Hukum diciptakan
dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menyatakan kegunaan, kepastian hukum
dan lain-lain.
4.
HUBUNGAN
HUKUM DAN MORAL
Antara hukum dan moral terdapat hubungan
yang erat sekali. Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum
dan moral tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya “mungkin” ada hukum yang
bertentangan dengan moral atau ada undang-undang yang immoral, yang berarti
terdapat ketidakcocokan antara hukum dengan moral.
KEADILAN
DAN KETIDAKADILAN HUKUM
A.
Pengertian
Keadilan dan Ketidakadilan Hukum
Keadilan
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Sedangkan
ketidakadilan adalah jika pemerintah atau pemimpin kurang teliti menjalankan
hukum, kurang adil memerintah dan kurang baik dalam memberikan contoh.
B.
Pengertian
Hukum
Hukum
adalah peraturan-peraturan yang memaksa yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran manusia terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya
tindakan yaitu dengan hukum tertentu.
C.
Sumber-Sumber
Hukum
Sumber hukum
dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :
1. Segi
formal
2. Segi
material
Pada
sumber hukum material dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya dari sudut
politik, sejarah, ekonomi dan lain-lain.
1. Undang-undang
(Siatute)
2. Kebiasaan
(Custom)
3. Putusan
Hakim (Yurusfrudenst)
4. Perjanjian
atau Traktat (Treaty)
5. Pendapat
Sarjana atau Pakar Hukum (Doctrine)
D.
Pembagian
Hukum
Ø Menurut
sumbernya hukum dibagi dalam
beberapa bentuk, antara lain :
1. Hukum
undang-undang
2. Hukum
kebiasaan
3. Hukum
traktat
4. Hukum
yurisfrudensi
Ø Menurut
bentuknya hukum dibagi dalam :
1. Hukum
tertulis
2. Hukum
tidak tertulis
Ø Menurut
tempat berlakunya hukum dibagi dalam :
1. Hukum
nasional
2. Hukum
internasional
3. Hukum
asing
4. Hukum
gereja
Ø Menurut
waktu berlakunya, hukum dibagi dalam :
1. Ius
Constitutum (hukum positif)
2. Ius
Constituendum
3. Hukum
asasi (hukum alam)
Ø Menurut
cara mempertahankannya, hukum dibagi dalam :
1. Hukum
material
2. Hukum
formal (hukum proses atau hukum acara)
Ø Menurut
sifatnya, hukum dibagi dalam :
1. Hukum yang memaksa
2. Hukum yang mengatur (pelengkap)
Ø Menurut
wujudnya, hukum dibagi dalam :
1. Hukum
obyektif
2. Hukum
subyektif
Ø Menurut
isinya, hukum dibagi dalam :
1. Hukum
privat (hukum sipil)
2. Hukum
publik (hukum Negara)
MANUSIA , SAINS , TEKNOLOGI DAN SENI
1.
HAKIKAT
DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGI MANUSIA
A.
SAINS
Yang
dimaksud ilmu sains adalah : ilmu yang
dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan
secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai
melalui eksperimen secara teori.
B.
KONSEP
TEKNOLOGI
Istilah teknologi berasal dari kata
techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne
kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang memiliki
keterampilan tertentu. Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan,
dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan
sesuatu.
Adapun tiga
macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
a.
Teknologi
Modern
Jenis teknologi modern
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-
Padat
modal
-
Mekanis elektris
-
Menggunakan bahan impor
-
Berdasarkan penelitian metakhir dan
lain-lain
b. Teknologi Madya
Jenis
teknologi madya ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
-
Padat
karya
-
Dapat dikerjakan oleh keterampilan
setempat
-
Menggunakan alat setempat
-
Berdasarkan alat penelitian
c.
Teknologi
Tradisional
Teknologi
ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
-
Bersifat padat karya(banyak menyerap
tenaga kerja)
-
Menggunakan keterampilan setempat
-
Menggunakan alat setempat
-
Menggunakan bahan setempat
-
Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
Dengan
demikian, teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan
sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan.Secara umum teknologi merupakan susatu sistem penggunaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
C.
S
e n i
Janet Woll mengatakan bahwa seni
adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah “keahlian
membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan
sebagainya), seperti tari , lukis , ukir dan lain-lain.
D.
Perkembangan
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan
kemakmuran materi. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi
menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain : teknik modern, teknologi
hutan , teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi , dan lain-lain.
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan
kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memungkinkan :
1. Tejadinya
sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah
2. Meningkatkan
kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
E.
IPTEK
dan Nilai
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bergerak sangat cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan
dalam menghadapinya sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Dalam mengahdapi IPTEK
masyarakat Indonesia harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkannya.
Teknologi mempunyai dua komponen utama,
yaitu :
Ø Hardware aspect,
meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi sebagai objek fisikal
atau material.
Ø Software aspect,
meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan mengenai hal-hal peralatan
fisik atau material tersebut.
2.MANUSIA
SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK IPTEK
Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah
berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang,
anatara lain :
1. Dalam
bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
·
Mampu menciptakan alat pertanian yang
maju seperti traktor, alat pemotong dan penanam, alat pengolah hasil pertanian,
dan alat penyemprot hama
·
Produksi pupuk buatan dapat membantu
menyuburkan tanah.
·
Teknik-teknik pemuliaan dapat
meningkatkan produksi pangan.
·
Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan
buah-buahan yang besar serta tidak berbiji.
·
Teknologi pengolahan pasca panen.
·
Budi daya hewan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan manusia.
2.
Dalam
bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan
alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif
untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai penyakit, sehingga berbagai penyakit
dapat dengan segera disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka kematian dan mortalitas.
3.
Dalam
bidang telekomunikasi
Manusia telah membuat televise, radio,
telpon yang dapat digunakan untuk berkomunkasi dengan cepat dalam waktu yang
singkat manusia dapat memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh,
sehingga penggunaan waktu sangat efisien.
4.
Dalam
bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat
atau persenjataan yang sangat canggih, sehingga dapat mempertahankan keamanan
wilayahnya dengan baik.
3.DAMPAK
PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN
Permasalahan
yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya dampak-dampak
negative yang disebakan oleh kemajuan teknologi tersebut di antarnya :
A.
Nuklir
Pengeboman
di sejumllah wilayah akibat perang.
B.
Polusi
Adanya
bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran tentu
eratkaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia.
§ Pencemaran
Air dan Tanah
§ Pencemaran
udara
§ Pencemaran
suara
§ Pencemaran
social dan budaya
C.
Klonasi/Kloning
Dengan
kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka dimungkinkan
rekayasa duplikasi atau multiplikkasi manusia secara seksual dengan klonasi.
D.
Efek
Rumah Kaca
Efek
rumah kaca disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat
yang dapat mengubah suhu udara.
IPTEK DAN KELESTARIAN
HIDUP
A.
Pandangan Baru Terhadap Lingkungan
Masalah
lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan yang baru. Kerusakan lingkungan
oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan
oleh pestisida serta limbah industry dan transportasi.
B. Dampak Perkembangan
dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Perubahan Sosial Ekonomi
Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak positif dan juga negative yaitu :
a.Dampak positif bagi Lingkungan Hidup
Ø Bidang
Industry
-
Diperluasnya lapangan kerja dengan
berdirinya industri atau pabrik baru.
-
Peningkatan industry ekspor migas dan
nonmigas.
-
Memperoleh devisa dan industry
pariwisata.
-
Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga
sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
-
Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku
industry (kapas untuk industry tekstil, kayu sengon, dan pinus untuk industry
kertas)
Ø Bidang
pertanian :
-
Bertambahnya varietas baru dan unggul.
-
Peningkatan hasil produksi pertanian.
-
Dikenal dan dipakainya alat-alat
pertanian modern.
-
Dikenalnya sistem pemupukan dan
obat-obatan hama.
-
Pemberantasan hama dengan pesawat
terbang di perkebunan.
b.Dampak
negative bagi Lingkungan Hidup
Bidang
lingkungan alam :
a. Lahan
pertanian,perkebunan,peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun
banyak perumahan.
b. Rusaknya
lingkungan alam, karena dibangunnya industry atau pabrik.
c. Untuk
pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
d. Pemupukan
yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
e. Terjadinya
pencemaran tanah dan bau dari sampah-sampah industry dan rumah tangga.
f. Terjadinya
pencemaran air dari buangan limbah industry.
MANUSIA
DAN LINGKUNGAN
1.
HAKIKAT
DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA
A.
Pengertian
Manusia
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hokum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik baik itu positif maupun
negative.
B.
Pengertian
Lingkungan
Lingkungan
adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
2.
HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA
A.
Pengertian
Ekologi
Kita mengenal
beberapa deinisi untuk ekologi, misalnya :
o
Ekologi ialah cabang biologi yang
mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
o
Ekologi ialah studi ilmiah tentang
interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
o
Ekologi ialah biologi Lingkungan.
B.
Lingkungan
Hidup Manusia
Dalam lingkungan alamnya manusia
hidup dalam sebuah ekosistem, yakni suatu unit atau satuan fungsional dari
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen
biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup di antaranya :
Ø Tanah
merupakan tempat tumbuh bagi tumbuhan, dan tempat unsure hara yang merupakan
zat penting bagi tumbuhan.
Ø Udara,
oksigennya diperlukan oleh makhluk hidup di bumi.
Ø Air
baik sebagai tempat tinggal makhluk hidup di air, dan unsure poko bagi manusia.
Ø Cahaya,
terutama cahaya matahari banyak mempengaruhhi keadaan makhluk hidup.
Ø Suhu
atau temperature, merupakan faktor lingkungan yang sering besar pengaruhnya
terhadap kebanyakan makhluk hidup
Ø Produsen,
merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik.
Ø Konsumen,
merupakan makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat yang dibuat produsen.
Ø Pengurai
adalah makhluk hidup atau organism yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk
hidup yang sudah mati.
Selain
itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini :
Ø Rantai
makanan yakni siklus makanan antara produsen, kosumen, dan pengurai baik di
darat, laut maupun udara.
Ø Habitat
dimana setiap makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu.
Ø Populasi
adalah jumlah seluruh individu dari jenis spesies yang sama pada waktu
tertentu.
Ø Komunitas,
semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi di suatu
daerah.
Ø Biosfer,komunitas
membentuk ekosistem dan kumpulan dari beberapa ekositem.
3.
PENGARUH
KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa
variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan :
Ø Physical Environment
,menunjuk pada lingkungan natural.
Ø Cultural Social Environment
,meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi.
Ø Environmental Orientation and
Representation ,mengacu pada persepsi dan kepercayaan
kognitif.
Ø Out Carries Product,
meliputi hasil tindakan manusia.
4.
PENGARUH
MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
Pertambahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun negative.
Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
5.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
YANG TIMBUL
a.
Masalah
Erosi dan Banjir
Erosi merupakan
gejala alamiah dan sering kali pula disebut sebagai erosi geologi. Peristiwa
erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air
di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai dan di percepat karena adanya
kegiatan manusia.
b.
Pencemaran
Lingkungan
1.
Pencemaran
Tanah
Sampah industry pertanian yang
menggunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Dan DDT merupaka
indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena bahan tersebut tidak dapat
diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan maupun buah hasil
penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2.
Pencemaran
Air
Bahan-bahan
pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak
langsung.
3.
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen
udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan membahayakan lingkungan.
4.
Pencemaran
Suara
Kebisingan
yang terjadi di kota-kota besar sebagia akibat dari berbagai jenis suara yang
dikeluarkan mesin-mesin kendaraan.
c.
KEHUTANAN
Hutan
merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya. Hutan di Indonesia
berfungsi sebagai paru-paru dunia, karena menyerap karbon dioksida. Fungsi
hutan yang lain sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi, penyubur
tanah, tepat hidup binatang-binatang, dan sebagai tempat menyimpan kekayaan
alam yang berupa hasil-hasil hutan.
Usaha-usaha
yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain :
Ø Melarang
penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah(Departemen Kehutanan),
Ø Mencabut
izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
Ø Menebang
hutan secara selektif,
Ø Melakukan
peremajaan tanaman,
Ø Melakukan
rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak, dan
Ø Melakukan
penanaman di lahan kritis.
Ø
KEARIFAN
LOKAL MASYARAKAT TRADISIONAL
1.
Pengertian
Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional atau
masyarakat adat yaitu suatu komunitas yang memiliki asal-usul leluhur secara
turun-temurun, hidup dalam suatu wilayah tertentu, memiliki sistem nilai dan
sistem budaya yang khas yaitu memiliki karakteristik yang berbeda dengan
masyarakat lainnya.
2.
Membangun
dengan Kearifan Lokal Mayarakat Tradisional
Kearifan lokal atau kearifan
tradisional merupakan sumber daya yang berharga untuk kegiatan-kegiatan
pembangunan, karena meliputi :
Ø Dasar
kemandirian dan keswadayaan;
Ø Memperkuat
partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan;
Ø Menjalin
daya hidup yang berkelanjutan;
Ø Mendorong
penggunaan teknologi tepat guna;
Ø Menjamin
pendekatan yang efektif dari segi biaya;
Ø Memberikan
kesempatan untuk memahami;
Ø Memfasilitasi
perancangan pendekatan pembangunan yang sesuai.
3.
Bentuk
Nyata Kearifan Lokal Masyarakat Tradisional
Masing-masing masyarakat memiliki
karakteristik yang berbeda yang bersumber dari pemahamannya terhadap alam
sekitar dan megadaptasikannya pada praktek pengelolaan sumber daya alampada
berbagai jenis kondisi lingkungan hidup.
4.
Pemberdayaan
Masyarakat Tradisional Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Hutan sebagai modal pembangunan
nasional mengandung potensi manfaat yang besar bagi kehidupan dan penghidupan
bangsa Indonesia baik dari asa manfaat, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
Sebelum
mengembangkan kemampuan masyarakat lokal, maka harus diketahui terlebih dahulu
potensi masyarakat dan potensi sumber daya alamnya. Penggalian potensi ini
dilakukan untuk melalui inventarisasi potensi secara menyeluruh dengan
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) seperti masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga
penyangga yang masing-masing peran sendiri.
Adapun peran dari masing-masing pihak
tersebut, antara lain sebagai berikut :
A. Peran
Pemerintah : cita-cita pemerintah yang bermaksud
menciptakan masyarakat adil dan makmur harus mengembangkan pengelolaan hutan
secara adil dan berkelanjutan, transparan dan bertanggung jawab.
B. Peran
Masyarakat : pengalaman menunjukkan bahwa untuk mewujudkan
tuntutan pengelolaan hutan secara adil dan berkelanjutan senantiasa menghadapi
tantangan dan kendala yang terkait
dengan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan hutan.
C. Peran
Swasta : caranya dalaing menguntungkan antara pihak
swasta dengan masyarakat di se
kitar hutan dengan cara melakukan usaha
kemitraan.
D. Peran
Lembaga Penyangga : untuk memaksimalkan layanan akomodatif,
korektif, dan supportif agar interakssi sosial antara sesame stakeholder dapat berjalan dengan lancar
dan harmonis.
0 komentar:
Posting Komentar